Hashim Djojohadikusumo Bocorkan Prabowo Subianto Gagalkan Dugaan Korupsi di Kemenhan

Hashim Djojohadikusumo mengatakan bahwa Prabowo batal menandatangani kontrak tersebut setelah melakukan penyelidikan internal. Prabowo menemukan bahwa harga senjata yang di tawarkan oleh pihak vendor terlalu tinggi.

“Harga senjata Seharusnya Rp 800 dolar per unit, tapi mereka menawarkan Rp 10.800 dolar per unit,” kata Hashim dalam keterangannya, Kamis (16/11/2023).

Hashim mengatakan bahwa Prabowo juga menemukan adanya indikasi korupsi dalam proses pengadaan senjata tersebut. Prabowo menemukan bahwa pihak vendor di duga memberikan suap kepada pejabat Kemenhan agar kontrak tersebut dapat di setujui.

“Prabowo juga menemukan adanya indikasi korupsi dalam proses pengadaan senjata tersebut,” kata Hashim.

Hashim mengatakan bahwa Prabowo telah melaporkan kasus tersebut kepada Presiden Joko Widodo. Prabowo meminta Presiden Jokowi untuk memerintahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengusut kasus tersebut.

KPK belum memberikan komentar terkait laporan tersebut.

Pengakuan Hashim tersebut menambah dugaan bahwa telah terjadi korupsi di Kemenhan saat Prabowo menjabat sebagai menteri. Sebelumnya, KPK telah menetapkan mantan Direktur Jenderal (Dirjen) Pengadaan Peralatan dan Konstruksi (Pemadal) Kemenhan, Irjen TNI Edy Setijono, sebagai tersangka korupsi pengadaan helikopter AW 101. Edy di duga menerima suap dari pihak vendor sebesar Rp 1,1 triliun.

Baca Juga: Prabowo Akan Bawa Indonesia Masuk BRICS Jika Jadi Presiden